Pages

Subscribe:

About

Second Menu

Selasa, 28 Februari 2012

Keterampilan Dasar Mengajar

A.    Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar  (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As. Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1)      Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2)      Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach)
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.

B.     Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang tenaga pengajar atau pendidik dapat dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Keterampilan Menjelaskan
a.    Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b.   Prinsip-prinsip menjelaskan
  • ·         Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
  • ·         Penjelasan harus diselingi tanya jawab
  • ·         Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
  • ·         Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
  • ·         Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
  • ·         Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan
c.    Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
  • ·         Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
  • ·         Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
  • ·         Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
  • ·         Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
  • ·         Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan
2.   Keterampilan Bertanya
a.       Pengertian keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik.
b.      Tujuan keterampilan bertanya :
  • ·         Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
  • ·         Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
  • ·         Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
  • ·         Melatih peserta didik berfikir divergen
  • ·         Mencapai tujuan belajar
c.       Jenis-jenis pertanyaan
  • ·         Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
  • ·         Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
  • ·         Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
  • ·         Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
  • ·         Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
  • ·         Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
d.      Prinsip-prinsip bertanya
  • ·         Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada peserta didik
  • ·         Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
  • ·         Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
  • ·         Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
  • ·         Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
  • ·         Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question
e.       Teknik-teknik dalam bertanya
  • ·         Tekhnik menunggu
  • ·         Tekhnik menguatkan kembali
  • ·         Tekhnik menuntun dan menggali
  • ·         Tekhnik mekacak
3.   Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a.       Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat  berlangsung secara efektif.
b.      Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar :
  • ·         menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
  • ·         mempertahankan kondisi optimal belajar
  • ·         meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
  • ·         memudahkan pencapaian tujuan pengajaran
c.       Jenis-jenis variasi dalam mengajar
  • ·         variasi dalam penggunaan media
  • ·         variasi dalam gaya mengajar
  • ·         variasi dalam penggunaan metode
  • ·         variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d.      Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
  • ·         gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
  • ·         perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
  • ·         penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta didik
4.   Keterampilan Memberi Penguatan
a.       Pegertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
b.      Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
  • ·         Menimbulkan perhatian peserta didik
  • ·         Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
  • ·         Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
  • ·         Merangsang peserta didik berfikir yang baik
  • ·         Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung belajar
c.       Jenis-jenis penguatan
  • ·         Penguatan Verbal
  • ·         Penguatan Gestural
  • ·         Penguatan dengan cara mendekatinya
  • ·         Penguatan dengan cara sambutan
  • ·         Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
  • ·         Penguatan berupa tanda atau benda
d.      Prinsip-prinsip penguatan
  • ·         Dilakukan dengan hangat dan semangat
  • ·         Memberikan kesan positif kepada peserta didik
  • ·         Berdampak terhadap perilaku positif
  • ·         Dapat bersifat pribadi atau kelompok
  • ·         Hindari penggunaan respon negative
5.   Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a.         Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran  peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
b.         Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
·         Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
·         Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
·         Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
·         Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
c.         Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran
·         Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan
·         Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
·         Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
6.   Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
a.       Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b.      Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah :
  • ·         Keterampilan dalam pendekatan pribadi
  • ·         Keterampilan dalam mengorganisasi
  • ·         Keterampilan dalam membimbing belajar
  • ·         Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
  • 7.   Keterampilan Mengelola Kelas
a.       Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
b.      Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
·         Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan kemampuannya secara optimal
·         Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
·         Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
·         Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
·         Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
c.       Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
  • ·         Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
  • ·         Kehangatan dan keantusiasan
  • ·         Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
  • ·         Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
  • ·         Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
  • ·         Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal negatif

d.      Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
  • ·         Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
  • ·         Memusatkan perhatian
  • ·         Menunjukkan sikap tanggap
  • ·         Menegur
  • ·         Membagi perhatian
  • ·         Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
  • ·         Memberi penguatan
·         Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara :
  • ·         Pengelolaan kelompok
  • ·         Modifikasi tingkah laku
  • ·         Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
  • e.       Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola kelas :
  • ·         Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
  • ·         Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
  • ·         Penyimpangan
  • ·         Kesenyapan
  • ·         Bertele-tele
8.   Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
a.       Pengertian
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b.      Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :
·         Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
·         Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
·         Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
·         Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
c.       Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok kecil :
  • ·         Memperjelas permasalahan
  • ·         Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
  • ·         Pemusatan perhatian
  • ·         Menganalisa pandangan peserta didik
  • ·         Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
  • ·         Menutup diskusi
d.      Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil :
·         Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik
·         Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah
·         Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
·         Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topik pembicaraan
·         Membiarkan peserta didik tidak aktif
·         Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut

Sabtu, 18 Februari 2012

What is Total Physical Response (TPR)

What is Total Physical Response (TPR) - The method was designed primarily for students in the early stages of language acquisition. Since commands can be made comprehensible to students with very limited language, Asher used commands as the basis for TPR (Total Physical Response). The teacher or a more proficient student gives a command, demonstrates the command, and then students respond physically to the command. Because students are actively involved and not expected to repeat the command, anxiety is low, and student focus is on comprehension rather than production. Hence, they demonstrate comprehension before their speaking skills emerge.

Total Physical Response was developed in order to reduce the stress people feel when studying foreign languages. one of the primary ways is to allow learners to speak when they are ready. forcing them to speak before then will only create anxiety.
the emphasis of this method is on students' developing basic communication skills and vocabulary through their receiving meaningful exposure to the target language.
the teacher dominates the class and always use imperative sentence to give commands. teacher should be tolerant of students' errors.
techniques of this method are :

- using commands to direct behavior
- role reversal
- action sequence



After an introduction to key vocabulary, students watch a demonstration of the command and then follow the command. For example, “paper (teacher shows a stack of paper) a piece of paper (teacher holds up one piece), take out (teacher does action with different objects) Take out a piece of paper.” New vocabulary is introduced and previous vocabulary reviewed in a series of related commands. New commands are added until students can respond to variations of several. Summary of the steps follows:



1. Students watch demonstration of key words and then a command using them.

2. Students listen again and watch as the teacher performs the action.
3. The teacher gives the command and models the action again, this time having students perform the actions simultaneously.
4. The teacher gives the command to the group without modeling the action.
5. The teacher gives the command to an individual without modeling the action.
6. The teacher models variations & combinations for the groups.
7. Students perform variations & combinations.
8. If some students are ready, they give commands to classmates.


TPR is a well-known beginning ESL method, but (Total Physical Response) TPR-based activities can be adapted and incorporated into mainstream or multi-level classes, particularly in areas where visible directions can be given. It is very helpful to ESL students when mainstream teachers incorporate TPR into their instruction. This is particularly easy to do in physical education, art, and other classes where directions are commonly used for visual acts. Even in science and math students can gain a great deal of comprehensible input through the use of TPR. For example, any science experiment can be an opportunity to involve beginners through TPR. Total Physical Response also provides a base for literacy development in the second language as students learn to read the commands they followed. 

http://english-mom.blogspot.com/2010/12/what-is-total-physical-response-tpr.html

materi pelajaran smp

<a target="_blank" href="http://materi-pelajaran-smp.blogspot.com/"><img src="http://i415.photobucket.com/albums/pp238/emilia200770/BelajarOnline-150x150.gif"/></a>

Transition Signals in Writing


What are Transition Signals?
Transition signals are connecting words or phrases that act like bridges between parts of your writing. They link your sentences and paragraphs together smoothly so that there are no abrupt jumps or breaks between ideas.
Transition signals act like signposts to indicate to the reader the order and flow of your writing and ideas. They strengthen the internal cohesion of your writing. Using transitions makes it easier for the reader to follow your ideas. They help carry over a thought from one sentence to another, from one paragraph to another, or from one idea to another.
There are several types of transition signals. Some lead your reader forward and imply the building of an idea or thought, while others make your reader compare ideas or draw conclusions from the preceding thoughts.
Sample Text
During [1] the early twentieth century, Australian society experienced a transformation of the domestic ideal. At this time [1] families were subject to an increasing array of government and 'professional' programs and advice aiming to manage and regulate family life. Some of these programs were designed to counter social changes, others were designed to engineer them; ultimately [2] each heralded a growing expert encroachment into the private sphere.
Intervention and influence took three forms. Firstly [3] , techniques designed to maximise efficiency were introduced into the home and scientific principles were applied to its design. In addition [4], housework and parenting methods were scrutinised and subject to unprecedented standards. Secondly [3] , all aspects of reproduction attracted increasing intervention from government and the medical profession. Thirdly [3], state, professional and philanthropic groups began to usurp the parental role within the family through instruction and policy. Consequently [5], the development of 'modern' social ideals brought regulation, intervention and ever-increasing unrealistic standards.

[1] Indicating a specific time
[2] Indicating a conclusion
[3] To indicate sequence and logically divide an idea
[4] Indicating extra information
[5] Indicating a result
List of Transition Signals

List of Transition Signals 

To indicate sequence or to order information
first, second etc.
followed by
at this point
next, last, finally
previously, subsequently
after that

initially
and then
next, before, after
concurrently
simultaneously
meanwhile
To introduce an example
in this case
for example
for instance
on this occasion
 
to illustrate
to demonstrate
this can be seen
when/where . . .
take the case of
To indicate time
immediately
thereafter
formerly
finally
prior to 

previously
then
soon
during
at that time
before, after
at this point 

To logically divide an idea
first, next, finally
firstly, secondly, thirdly
initially, subsequently, ultimately
To compare
similarly
by comparison

similar to
like, just like
whereas
balanced against
To contrast
in contrast
on the other hand
balanced against

however
on the contrary
unlike
differing from
a different view is
despite
To introduce additional ideas/ information
in addition
also
finally
moreover

furthermore
one can also say
and then
further
another
To introduce an opposite idea or show exception
however
on the other hand
whereas
instead
while
yet

but
despite
in spite of
nevertheless
even though
in contrast
it could also be said that
To give an example
for example
to illustrate

for instance
in this case
to demonstrate
take the case of
To indicate a result/ cause of something
therefore
thus

consequently
as a consequence
as a result
hence
To summarise or conclude
in summary
in conclusion
in brief
as a result
on the whole
summing up
as shown

ultimately
therefore
consequently
thus
in other words
to conclude
to summarise
finally

 http://www.lc.unsw.edu.au/onlib/trans1.html
WELCOME TO NANDA'S BLOG